Untuk Papa



Papa…
Ada rasa yang tak bisa aku tuturkan, namun bisa aku tuliskan

Aku memang belum bisa jadi apa yang papa inginkan
Aku memang masih sering mengecewakan
Bahkan tak jarang masih sering memancing keributan

Semua yang papa berikan, ilmu yang papa ajarkan
Yang dulu aku anggap berlebihan
justru sekarang jadi tamengku meniti kehidupan

Sosok hangat yang selalu menenangkan
Pribadi yang tegas namun tetap sopan
Jiwa yang kuat dan menguatkan
Jadi alasan untuk aku idolakan

Pah…
Hari ini adalah hari bahagiamu
Hari yang menyenangkan bagimu, namun tidak bagiku
Karena akan semakin sempit waktuku bersamamu
Uban yang suatu saat nanti akan tumbuh lebat di rambutmu
Menjadi sinyal bahwa saat itu aku sudah tidak satu rumah denganmu
Tanggungjawabmu kepadaku sudah diambil alih oleh suamiku

Pah…
Tetap jadi suami yang tangguh, setia, tulus dan mengasihi untuk istrimu
Tetap jadi ayah yang berwibawa namun tetap hangat untuk anakmu
Tetap jadi insan yang selalu dibanggakan oleh lingkunganmu

Aku tak peduli biar katamu aku akan selamanya jadi putri kecilmu
Aku akan tetap meminta kepada Tuhan supaya jaga sosok idolaku
lewat doa yang selalu aku panjatkan dalam lima waktuku




Yogyakarta, 25 Juli 2019
Putri Kecilmu

spacer

Anomali Rasa

Kembaliku ke tanah rantau kali ini beda
Tidak seperti biasa, hampa
Entah mengapa aku juga tidak mengetahuinya

Tapi...
Jangan dulu berprasangka
Bukan perihal cinta atau semacamnya
Aku pikir ini tentang diriku dan keluarga
Orangtua lebih tepatnya

Ya, kita punya rasa yang sama
Belum sampai usai menggenapkan rindu,
sudah harus ditambah dengan rindu yang baru

spacer

Pantai, Aku, dan Kamu


Biru adalah kesukaanku dari dulu
Kamu adalah kesukaanku sejak saat itu

Cinta adalah dialog antara 2 aku
Wajar saja bila masih suka beradu

Lalu apa kaitannya pantai, aku, dan kamu?

Memang sudah sejak lalu dan sejak sebelum kamu
Aku selalu berdoa kepada Tuhan,
"Tolong tetap setia jaga pantai-Mu agar aku bisa melihatnya satu per satu"

Begitupun dengan kamu
Kamu yang aku kenal waktu itu
Datang menghampiriku dengan cara lembut nan lugu

Seperti pantai yang tak pernah bosan membuatku termangu
Kamu pun punya ciri-ciri seperti itu

Aku tidak habis pikir
Mengapa aku bisa secepat itu melupakan luka lamaku ketika pertama kali aku melihatmu
Terasa ada yang berbeda kala itu

Bagiku,
Kamu layaknya pantai
yang selalu aku doakan agar Tuhan setia menjagamu
spacer

Savana Hati


Kala rintih mulai menggerogoti hati
Dunia fana menjadi tempatku berlari
Karna nyata tak seutuhnya jadi penyejuk hati

Sepi...

Kata yang pantas untuk saat ini
Menengok gundah yang selalu permisi mampir ke lubuk hati
Aku jadi sangsi,
Apakah mampu aku meneguhkan hati untuk tetap berseri di keramaian nanti?

Bukan sedang bergurau
Apalagi galau
Aku hanya ingin mempertegas bahwa sejatinya pancaran mata ini masih tertuju padamu
Padamu yang pernah singgah
Lalu hilang hingga ke antah-berantah
Padamu yang kuharapkan untuk menetap
Walau pada akhirnya aku hanya bisa menatap.
spacer

Tentang Kebahagiaan

Bahagia itu sederhana
Klise memang
Namun bukan berarti irit makna
Menilik bahagia sulit diungkap dengan kata
Itu sebabnya dia menjadi amat berharga
dan akan selalu jadi momen tak terlupa

Waktu akan terus berlalu
Menandakan bahwa tidak ada pengulangan perihal itu
Sejenak bertanya pada kalbu
Sudah bahagiakah dirimu?
spacer